Saturday, June 16, 2012

Karyawan atau babu?


Pertanyaan itu tiba-tiba saja muncul dalam benak. Kamu itu karyawan atau babu? Pertanyaan itu hanya singgah sejenak, namun meninggalkan pergolakan yang panjang. Kamu itu kerja kantoran dengan pakaian necis dan titel bergengsi di perusahaan bergengsi pula. Tapi, kenapa kamu diperlakukan seperti babu? Kerja diperintah seenak-udelnya sama atasan. Ada jam kerja tapi seperti tidak ada. Kerja yang diperjanjian awal seminggu 40 jam alias 8 jam sehari, tapi kok jadi 15 jam sehari bahkan terkadang 18 jam sehari. Yang babu saja tidak sampai segitunya. Mereka jam 7 malam sudah bisa menikmati sinetron kesayangan sambil pegang tisu untuk menyeka air mata karena terharu atau memukul-mukul bantal dengan kesal ketika melihat tokoh kesayangan dicelakai. Bahkan mereka bisa kerja dengan santai ketika majikan sedang kerja atau pergi. Nah, kalau majikan jalan-jalan bisa ikutan walaupun harus membawakan barang sang majikan yang super banyak. Majikan makan enak bisa kebagian juga walaupun sedikit. Yah, meskipun terkadang mereka diperlakukan sedikit kasar dan semau majikan. Namun itu dianggap hal wajar sebab mereka berada di mata rantai terendah dan bukan orang berpendidikan tinggi.
Lalu bagaimana dengan kamu? Berpendidikan tinggi tapi diperlakukan seperti babu. Berada di kantor dari pagi sampai tengah malam atau bahkan pagi lagi. Sedangkan si bos asik bersantai-santai dan beristirahat di rumah bersama keluarga atau dengan yang lain. Kalau bos makan enak belum tentu karyawan ikutan makan enak. Malah bisa jadi si bos makan enak berkat kerja keras si karyawan. Bos langsung naik pitam ketika kerjaan belum beres. Tanpa melihat betapa besar pengorbanan sang karyawan. Lembur di kantor mengabaikan kesehatan, mengabaikan keluarga, mengabaikan teman, mengabaikan kehidupan, mengabaikan segalanya. Semoga saja sang karyawan tidak mengabaikan Tuhan. Kamu ini terlalu baik atau bodoh? Memang sih antara baik dan bodoh bedanya tipis seperti cinta dan benci.
Lalu muncul kalimat, "Ya sudah, kalau begitu kamu jadi bosnya saja. Kamu yang perintah-perintah. Sekarang kamu bukan babu lagi kan."
"Iya, saya akan menjadi bos. Tapi saya tidak akan memperlakukan karyawan saya seperti babu." pernyataan tersebut melesat bak roket yang lepas landas.
Atau sebenarnya karyawan dan babu sama saja, hanya beda istilah.

Saturday, June 02, 2012

Quote

"Sabar dan dermawanlah seperti bumi. Dia kau injak, kau ludahi. Namun tak hentinya memberimu makanan dan minuman." _langit dan bumi sahabat kami_