Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat orang yang dalam kesusahan. Kesusahan di sini bisa apa saja, tidak harus terkena musibah seperti kecelakaan atau sakit. Kesusahan yang dimaksud, bisa saja hanya hal kecil yang mungkin tidak berarti bagi kita yang tidak mengalami dan tidak dalam kondisi tersebut. Seperti anak kecil yang tidak bisa mengambil mainan karena tempatnya terlalu tinggi, seorang nenek yang tidak bisa menyeberang jalan, seorang anak SD yang tidak bisa mengerjakan tugasnya, dan sebagainya. Mungkin jika kita melihat hal tersebut kita akan berkata, "Gimana sih??Gitu aja ga bisa!". Dan mungkin saja kita tidak merasa terpanggil untuk membantu mereka.
Sebagai contoh, terkadang kita melihat anak kecil yang sedang asik bermain, tiba-tiba mainannya jatuh dan dia tidak dapat mengambilnya. Reaksi yang akan kita lakukan adalah membiarkan anak itu berusaha mencari dan mengambil mainannya, sampai suatu ketika anak itu menangis baru kita berusaha membantunya dengan mengambilkan apa yang dia cari. Begitu juga dengan contoh berikutnya, seseorang yang sudah bertambah tua akan semakin menjadi penakut dari sebelumnya. Mungkin jika melihat seorang nenek yang sedang kebingungan ketika menyeberang jalan kita hanya diam saja dan tidak terpanggil untuk membantunya. Mungkin kita baru membantunya, jika sang nenek menghampiri kita dan berkata, "Dik, nenek mau minta tolong. Nenek ga bisa nyebrang. Tolong sebrangin ya ?". Baru deh, kita bantu si nenek menyeberang jalan. Nah, kalau contoh ketiga lebih ke masalah keluarga. Bagi mereka yang punya adik atau sebagai adik, hal ini pasti sering dialami. "Kakak, bantuin bikin tugas dong.. Aku ga bisa.", kata adik. Yang sering terjadi adalah, "Ga tau. Kamu kerjain sendiri aja. Masa gitu aja ga bisa ! Itukan gampang !", jawab sang kakak.
Hal-hal seperti itu sering terjadi dengan atau tanpa kita sadari. Kita sering beranggapan, "Itukan gampang !". Gampang bagi kita, belum tentu gampang untuk orang lain. Dan inilah yang sering kita lupakan. Setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Jadi kita tidak bisa menyamakannya dengan kita. Dengan bersikap seperti ini, kita terkesan tidak mau berbagi dan menolong orang. Mungkin kita tidak bermaksud seperti itu. Kita hanya kurang peka dengan apa yang ada di sekitar kita. Atau kita terlalu banyak berpikir, "Apakah saya harus membantunya ?", " Nanti dia jadi tidak belajar.", "Dia kan ga pernah bantu gw. Ngapain juga gw harus bantu dia.", "Kalau gw ajarin dia, nanti dia jadi lebih pinter dari gw.". Sebelum membantu kita berpikir dulu apa yang akan kita dapat dan apa yang akan dia dapat. Karena inilah, kita jadi tidak bisa spontan dalam membantu orang. Dan karena ini juga, kita tidak jadi membantu orang. Jadi, ... . Semua kembali ke individu masing-masing. Apa yang harus dilakukan dan apa yang terbaik untuk kita, hanya kita yang tahu. Just be yourself and be a good person for people who live around you....
Sebagai contoh, terkadang kita melihat anak kecil yang sedang asik bermain, tiba-tiba mainannya jatuh dan dia tidak dapat mengambilnya. Reaksi yang akan kita lakukan adalah membiarkan anak itu berusaha mencari dan mengambil mainannya, sampai suatu ketika anak itu menangis baru kita berusaha membantunya dengan mengambilkan apa yang dia cari. Begitu juga dengan contoh berikutnya, seseorang yang sudah bertambah tua akan semakin menjadi penakut dari sebelumnya. Mungkin jika melihat seorang nenek yang sedang kebingungan ketika menyeberang jalan kita hanya diam saja dan tidak terpanggil untuk membantunya. Mungkin kita baru membantunya, jika sang nenek menghampiri kita dan berkata, "Dik, nenek mau minta tolong. Nenek ga bisa nyebrang. Tolong sebrangin ya ?". Baru deh, kita bantu si nenek menyeberang jalan. Nah, kalau contoh ketiga lebih ke masalah keluarga. Bagi mereka yang punya adik atau sebagai adik, hal ini pasti sering dialami. "Kakak, bantuin bikin tugas dong.. Aku ga bisa.", kata adik. Yang sering terjadi adalah, "Ga tau. Kamu kerjain sendiri aja. Masa gitu aja ga bisa ! Itukan gampang !", jawab sang kakak.
Hal-hal seperti itu sering terjadi dengan atau tanpa kita sadari. Kita sering beranggapan, "Itukan gampang !". Gampang bagi kita, belum tentu gampang untuk orang lain. Dan inilah yang sering kita lupakan. Setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Jadi kita tidak bisa menyamakannya dengan kita. Dengan bersikap seperti ini, kita terkesan tidak mau berbagi dan menolong orang. Mungkin kita tidak bermaksud seperti itu. Kita hanya kurang peka dengan apa yang ada di sekitar kita. Atau kita terlalu banyak berpikir, "Apakah saya harus membantunya ?", " Nanti dia jadi tidak belajar.", "Dia kan ga pernah bantu gw. Ngapain juga gw harus bantu dia.", "Kalau gw ajarin dia, nanti dia jadi lebih pinter dari gw.". Sebelum membantu kita berpikir dulu apa yang akan kita dapat dan apa yang akan dia dapat. Karena inilah, kita jadi tidak bisa spontan dalam membantu orang. Dan karena ini juga, kita tidak jadi membantu orang. Jadi, ... . Semua kembali ke individu masing-masing. Apa yang harus dilakukan dan apa yang terbaik untuk kita, hanya kita yang tahu. Just be yourself and be a good person for people who live around you....