Beberapa hari belakangan. Mungkin lebih tepatnya dua bulan ini load pekerjaan tinggi. Dan hampir dua bulan ini sering lembur gila-gilaan. Kenapa gila-gilaan? Karena lemburnya sudah tidak memakai aturan waktu. Lembur sampai jam 3 pagi dan besoknya masuk kerja kembali jam 9. Sabtu minggu pun tetap masuk seakan-akan dilahirkan untuk bekerja 24 jam setiap harinya. Cemooh, sindiran, ledekan, makian, dan rasa heran yang datang dari teman ataupun kerabat berangsur-angsur menjadi teman dalam keseharian. Seakan tidak dapat dielakkan, cap sebagai tim yang selalu pulang malam pun melekat erat pada kami. Jika sekali waktu pulang sesuai jadwal atau "teng go", pandangan penuh heran menghujani kami bertubi-tubi.
Sebenarnya tidak hanya orang-orang di sekeliling kami saja yang merasa heran, kami pun heran. Kenapa kami begitu rela dan mau untuk bekerja seperti itu? Jika ada yang bertanya, "kok mau sih?" Kami sendiri pun tak dapat menjawabnya. Hanya jawaban klise, "ya, mau bagaimana lagi," keluar dari mulut kami. Kalau dipikir secara rasional, apa yang kami lakukan dan dapatkan tidak seimbang. Memang kami mendapatkan upah lembur, tetapi ada beberapa yang tidak dikarenakan terbentur peraturan. Namun jika dihitung-hitung kembali tidak sesuai dengan pengorbanan kami. Kami mengabaikan waktu istirahat, waktu bersosialisasi, waktu berkumpul bersama keluarga, dan waktu-waktu pribadi lainnya. Namun satu yang pasti adalah kami mengabaikan kesehatan kami. Memang saat ini kami masih muda tapi bukannya apa yang dituai di hari tua adalah yang ditanam di kala muda. Kalau di saat muda tidak menjaga kesahatan bukankah berarti kita menabung penyakit untuk hari tua nanti. Badan yang semakin hari semakin besar bukan pertanda kesenangan dan kemakmuran. Stres juga bisa memicu pembesaran badan sebagai efek dari nafsu makan tidak sehat. Bahkan sudah banyak penelitian yang mengatakan bahwa bekerja lebih dari 10 jam serta begadang tidak bagus bagi kesehatan karena dapat memicu penyakit seperti jantung dan diabetes.
Keheranan lainnya adalah kenapa hanya tim kami yang bekerja seperti tidak ada aturan waktu? Memang ada tim yang lembur juga tetapi tidak 'sekeren' kami tentunya. Dan bahkan ada tim yang tidak pernah lembur dan jika diminta lembur sebentar menimbulkan reaksi berlebihan seakan dunia mau runtuh. Jadi sebenarnya apa yang salah? Pekerjaannya yang terlalu banyak, kekurangan karyawan, atasan yang tidak manusiawi, atau bahkan perusahaannya yang tidak manusiawi? Sepertinya hanya Tuhan yang mampu menjawab pertanyaan tersebut. Sebab perusahaan terkesan tidak peduli dengan kegiatan lembur kami yang sungguh di luar nalar. Atau jangan-jangan mereka merasa senang dan bangga dengan kegiatan lembur kami?!
Di luar semua itu, ada satu hal yang pasti yaitu kami adalah keluarga yang akan saling bahu-membahu. Karena bisa dibilang, secara tidak sadar hal yang mendasari kenapa kami rela untuk bekerja seperti itu adalah rasa kekeluargaan dan solidaritas tim yang kuat. Tidak peduli bagaimana sikap atasan atau pun rekan-rekan kerja yang lain, yang terpenting adalah kami satu tim dan kami keluarga.
Anggap saja ini sebagai pelajaran untuk menempa diri agar menjadi pribadi yang kuat dan siap menghadapi segala rintangan yang ada (kalimat pembelaan diri). Semoga ke depannya setiap pribadi di tim ini menjadi pribadi yang sukses dan dapat belajar dari pengalaman hidup ini. Dan semoga kami diberi kesehatan, kebahagiaan serta senantiasa dalam perlindungan Tuhan. Aamiin.
0712. Dipersembahkan untuk The Superb Team members: L, T, Double D, A, & W.
Saturday, November 03, 2012
The Superb Team
Posted by Fifi at 1:09 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment