Aku mengenalmu. Terkadang kau membantuku. Terkadang kau memarahiku karena kesal. Terkadang kita hanya terduduk mengomentari pekerjaan karena lelah. Hanya saja kita tidak mengenal dengan dekat.
Namun aku mendengar kisahmu.
Sikapmu yang jutek terkadang centil, aku masih mengingatnya. Dan sikapmu yang cuek serta masa bodoh, aku pun masih mengingatnya. Sikapmu seakan kau buat sebagai tameng untuk berlindung.
Dan aku masih mendengar kisahmu.
Kau selalu membagi kebahagiaan dan membungkus rapat kesedihan dengan segala kekuatan yang kau miliki. Kau tidak pernah membaginya bahkan dengan sahabatmu. Kita memiliki cara yang berbeda dalam menjalani kehidupan. Mungkin itulah caramu. Berbagi kebahagiaan.
Aku masih mendengar kisahmu.
Kudengar kau sukses di tempat kerja baru dan kau tetap menyimpannya. Hanya membaginya dengan sabahatmu. Sebuah kesenangan yang kau bagi kembali tanpa sedikitpun kesedihan. Karena kau menjaga kesedihan dengan baik sehingga tak ada yang mengetahuinya.
Dan kisahmu mulai berakhir.
Sekarang kau terbebas dari segala kesedihan dan tidak perlu menyembunyikan apa pun. Tuhan telah menghapuskannya dengan membawamu ke sisi-Nya. Membebaskanmu dari kesedihan dan penderitaan yang kau rasakan.
Sekarang kisahmu telah berakhir.
Kau meninggalkan kesedihan dan kerinduan.
Terlantun untaian doa yang indah dari para sahabat, mengiringi perjalananmu untuk bertemu dengan-Nya.
Terimalah kebaikan dan kebahagiaan yang telah disebarkan selama hidupnya, ya Robb. Amiinn.
Selamat jalan temanku.
Tribute to I. P. A
12.26.12
Thursday, December 27, 2012
Akhir Sebuah Kisah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment