Thursday, June 05, 2008

Terlihat Kuat Tapi...

Beberapa minggu belakangan sering kumpul buat kerjain tugas dan proyek. Dan dari sinilah terlihat sifat asli masing-masing anggota kelompok. Bagi yang punya pacar, sang pacar akan setia menemani sampai selesai. Tapi justru dari sinilah timbul masalah. Lebih milih pacar atau kelompok. Waktu itu, kita ngerjain tugas sampe jam 10 malam. Yang belum selesai justru bagian yang paling sulit. Si tuan rumah minta aku buat nginep aja. Tapi karena beberapa hari belakangan kurang tidur karena lembur buat ngerjain proyek jadi aku tolak. Karena klo nginep pasti ga bisa tidur. Nah, yang mengejutkan adalah apa yang terjadi kemudian. Bisa dibilang masalah timbul gara-gara aku juga sih. Temenku yang ditungguin sang pacar berantem. Si pacar maunya temenku itu pulang bareng dia, tapi temenku yang lain minta dia untuk pulang nanti aja, biar bisa anterin aku pulang. Awalnya sih biasa aja, tapi tidak lama setelah pacarnya itu pulang dia di sms dan raut muka nya langsung berubah. Handphone-nya saja hampir dibanting. Karena merasa bersalah dan dirayu-rayu tuan rumah, akhirnya aku jadi nginep. Baru kali itu aku liat pacarnya ngambek begitu. Aku bener-bener ga nyangka. Beberapa minggu setelah kejadian itu, hal serupa terjadi lagi. Anak-anak mau ngajak mereka pergi liat pameran distro. Temenku bilang ikut, terus pacarnya diem aja. Tidak lama kemudian dia beranjak dari kursi sambil bilang, "ayo". Tapi matanya hampir menitikkan air mata. Sesuatu yang diluar dugaan dia sampai seperti itu. Karena klo melihat kesehariannya dia itu termasuk orang yang ceria dan super usil. Dan ternyata dia sering ngambek seperti itu.
Memang sih justru orang yang terlihat kuat sebetulnya lemah. Mereka bersikap seperti itu untuk menutupinya. Mereka menjadikannya sebagai tameng. Seperti telur yang dilindungi cangkangnya.

0 comments: