Wednesday, July 16, 2008

Cinta Seharusnya Realistis

Itu adalah tiga kata yang saya temukan ketika membaca rubrik parodi di harian Kompas beberapa waktu lalu. Ketika membacanya saya langsung berpikir bahwa memang begitu seharusnya. Pemikiran akan hal itulah yang akan saya tuangkan dalam tulisan ini.

Cinta adalah sesuatu yang universal,dan karena ke-universalannya itu cinta memiliki banyak arti dan makna. Cinta tidak hanya bermakna suka terhadap lawan jenis dan ingin selalu berada didekatnya atau ingin mati bareng (ekstrim banget ya… dan ini sering muncul di drama… seperti Romeo and Juliet dan Titanic). Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) cinta bermakna

1 suka sekali; sayang benar: orang tuaku cukup – kpd kami semua; -- kpd sesama makhluk; 2 kasih sekali; terpikat (antara laki-laki dan perempuan): sebenarnya dia tidak -- kpd lelaki itu, tetapi hanya menginginkan hartanya; 3 ingin sekali; berharap sekali; rindu: makin ditindas makin terasa betapa -- nya akan kemerdekaan; 4 kl susah hati (khawatir); risau: tiada terperikan lagi -- nya ditinggalkan ayahnya itu.
Cinta seharusnya membuat kita lebih baik, bukan sebaliknya. Seperti cinta ditolak terus bunuh diri (lebih bagus daripada membunuh orang), menjadi frustasi karena katanya tidak bisa hidup tanpanya atau dunia terasa hampa tanpanya, intinya mendorong untuk berbuat yang tidak baik. Seharusnya ini tidak terjadi jika dapat berpikir secara realistis. Memang terkadang cinta membuat kita menjadi lebih egois.

Dan cinta itu dapat diwujudkan melalui banyak hal. Mungkin kata-kata, “Cinta tidak harus memiliki” benar. Sebagai ilustrasi, kita mencintai orang yang ternyata sudah berkeluarga. Apakah kita akan tetap mengejarnya? Atau membunuh suami atau istrinya agar bisa nikah dengannya? Atau mungkin saja menjadi selingkuhannya? Yang justru dapat merusak kehidupannya dan kehidupan kita sendiri. Kalau suami atau istrinya dibunuh bisa masuk penjara. Kalau selingkuh dan ketahuan bisa mengakibatkan perceraian, mungkin apa yang diinginkan untuk bersamanya dapat terwujud tetapi di sisi lain dapat merusak jiwa dan mental anak-anaknya (jika sudah memiliki anak) sebagai akibat dari perceraian. Ilustrasi lain, misalnya kita mencintai binatang (dalam arti menyayangi binatang). Apakah kita harus memiliki semua binatang yang ada di dunia. Tidak mungkin kan?! Itulah keunikan cinta. Jika kita tidak dapat memilikinya lebih baik merelakannya. Sebab kita belum tentu mampu membuatnya lebih baik dengan cinta yang kita miliki. (Daripada berusaha tanpa hasil dengan terus mengejarnya lebih baik cari yang lain :D). Karena itu berpikirlah realistis. Sebab cinta dapat membuat kita melakukan hal-hal yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Jika membahas cinta pasti akan dikaitkan dengan pengorbanan, “Cinta itu pengorbanan”. Kenapa disebut pengorbanan? Ketika kita tidak dapat mendapatkan cinta yang kita inginkan seperti ilustrasi di atas yang perlu dilakukan adalah merelakannya, yang mana merupakan sebuah pengorbanan. Karena kita mungkin akan merasakan perasaan yang sangat tidak enak. Pada kenyataannya cinta memang penuh pengorbanan. Pada saat mencintai seseorang, kita akan melakukan apa yang disukai olehnya. Bahkan merubah kebiasaan. Karena ketika mencintai seseorang kita ingin menjadi apa yang diharapkannya, kita berusaha memberikan yang terbaik untuknya, tidak peduli sesulit apa.

Jadi dapat dikatakan cinta tidak saling menyakiti adalah benar. Jika kita benar-benar cinta, kita tidak akan pernah menyakitinya. Seperti kita cinta (sayang) terhadap orang tua, kita tidak mungkin tega menyakitinya. (Karenanya jika kita berbuat hal yang menyakiti orang tua, mereka akan bilang bahwa kita tidak mencintai mereka). Karena kaitannya dengan kasih sayang, maka istilah-istilah untuk klub atau organisasi yang menyayangi lingkungan disebut sebagai Pecinta Lingkungan, sayang terhadap hewan dan berusaha untuk menjaga kelestariannya disebut Pecinta Hewan, dan masih banyak lagi istilah pecinta-pecinta lainnya.

Kesimpulannya adalah cinta dapat direflesikan dalam banyak hal. Jangan sampai cinta membuat kita buta dan melakukan sesuatu diluar kendali. Cinta itu penuh pengorbanan dan cinta bukan untuk menyakiti. Jadi jika cinta kita ditolak terimalah dengan lapang dada. Mungkin dia bukan jodoh atau cinta sejati kita. Walaupun dimabuk cinta kita harus tetap berpikir secara rasional. Jangan sampai kita menyesal dikemudian hari. My friend said, “It will come to you when the time is right”

Nikmatilah keajaiban yang ditimbulkan oleh cinta. Jangan pernah berusaha untuk merusaknya. Cinta adalah kasih sayang yang diberikan kepada semua makhluk hidup. Kasih sayang dimana kita senang melihatnya bahagia dan senang melihatnya dapat menikmati hidup.

0 comments: